Analisis efek investasi PT.HM Sampoerna

Efek Investasi

҉     Efek Ekuitas Anak perusahaan mempunyai kepemilikan di atas 50% Perusahaan asosiasi mempunyai kepemilikan antara 20 % hingga 50% ҉     Efek Utang PT HM SAMPOERNA memiliki pinjaman jangka panjang dan pinjaman jangka pendek dalam bentuk obligasi, efek, pinjaman dari bank. Tahun 2005-2009 Pada tanggal neraca, laba atau rugi yang belum direalisasi akibat perubahan nilai aktiva bersih reksadana dan nilai wajar saham disajikan pada “Laba belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual” dalam komponen ekuitas dalam neraca konsolidasi dan diakui sebagai keuntungan atau kerugian di laporan laba rugi konsolidasi pada saat realisasi.

Tahun 2005 ·         Pada tanggal 18 Mei 2005, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian dengan ABNAMRO Bank N.V. yang menyetujui manajemen Perusahaan secara langsung atau tidak langsung dikendalikan oleh Philip Morris International Inc. Hal itu berarti Philip Morris International Inc. memiliki hak pengendalian atas PT HM SAMPOERNA. Perusahaan Asosiasi: ü  PT Alfa Retailindo Tbk. ü  Jiangsu Liantong Sampoerna ü  Printing Co. Ltd. ü  Vinasa Tobacco Joint Venture Company ü  PT San Miguel Sampoerna Packaging Industries Limited ü  PT Toppan Sampoerna Indonesia. ·         Perusahaan melakukan akuisisi sebesar 100% kepemilikan saham PT Union Sampoerna Dinamika dari SoetjahjonoWinarko dan Djohan Is Hardjo dengan nilai sebesar AS$24,3 juta (setara Rp244,7 miliar). Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya dicatat sebesar harga perolehan. Tahun 2006 ·         Perusahaan melakukan penjualan beberapa anak saham yaitu PT Alfa Retailindo Tbk dan T Toppan Sampoerna Indonesia dan perusahaan membukukan atas penjualan perusahaan sehingga perusahaan memperoleh arus kas masuk dari aktivitas investasinya. ·         Sampoerna International Pte. Ltd. (SI)menjual seluruh kepemilikan saham SI pada Bursa Tobacco Corporation (BTC), sebesar 100% dari modal ditempatkan dan disetor BTC, dengan harga jual sebesar US$15,0 juta. Atas penjualan ini, Perusahaan membukukan kerugian penjualan sebesarUS$6,2 juta (setaraRp66,1miliar). Hal ini mengurangi arus kas masuk perusahaan. Tahun 2007 ·         Pada tanggal 17 September 2007, Perusahaan melakukan akuisisi atas seluruh kepemilikan pemegang saham minoritas pada PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd. (SJL) sebesar 12.300.000 lembar atau 29,10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh SJL, dengan nilai sebesar US$40,2 juta (setara Rp377,4 miliar). Goodwill yang timbul atas akuisisi ini adalah sebesar Rp281,1 miliar. Anak perusahaan yang signifikan : ü  Sampoerna International Pte. Ltd ü  PT SAMPOERNA Air Nusantara ü  PT Graha Sampoerna ü  PT Handal Logistik Nusantara ü  PT Union Sampoerna Dinamika ü  PT Taman Dayu ü  PT Perusahaan dagang dan Industri Panamas ü  PT Asia Tembakau ü  PT SAMPOERNA printpack ü  PT SAMPOERNA Joo Lan Sdn. Bhd. Tahun 2008 ·         Pada tanggal 15 Januari 2008, Grup menjual 100% kepemilikan saham pada PT Graha Sampoerna dengan harga jual sebesar Rp156,2 milliar. Atas penjualan ini, Grup membukukan rugi penjualan sebesar Rp0,1 milliar. Hal ini mengakibatkan arus kas masuk perusahaan dari aktivitas investasi berkurang. Tahun 2009 ·         Grup telahmenandatangani perjanjian bersyarat atas jual beli saham pada tanggal 29 Desember 2009 untuk menjual seluruh 49% kepemilikan pada PT San Miguel Sampoerna Packaging Industries.