wastin

Jumat, 29 April 2011

Analisis kontinjensi PT.HM Sampoerna

Tahun
RINCIAN  KONTINJENSI
Kesimpulan
          2005
1.     PT HM SAMPOERNA melakukan penyisihan terhadap piutang tak tertagih. Penyisihan piutang tak tertagih dianggap jenis kontinjensi reasonably estimable yang berarti besarnya piutang tak tertagih masih dikatakan cukup memadai untuk menutupi kerugian piutang usaha di kemudian hari.

2.     Dilakukannya asuransi terhadap persediaan dan aset tetap grup yang mungkin diakibatkan antara lain risiko atas kerugian kebakaran, pencurian dan gangguan usaha berdasarkan paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar AS$122,3 juta (setara Rp1.203 miliar) dan Rp225,7 miliar pada tanggal 31 Desember 2005. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut (reasonably estimable).

3.     Dalam hal pajak, terdapat aktiva pajak tangguhan yang tidak diakui karena menurut manajemen kemungkinan kecil tidak dapat direalisasi di masa mendatang (remote).
Pada tahun 2005 :
-       Kontinjensi reasonably estimable menyangkut kerugian penyisihan piutang tk tertagih
-       Kontinjensi reasonably estimable menyangkut kerugian yang timbul karena kebakaran, pencurian dan gangguan usaha
-       Kontinjensi remote adanya kemungkinan kecil terjadi aktiva pajak tangguhan yang tidak dapat direalisasi di masa mendatang

2006
1.     Aktiva tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risk), termasuk risiko-risiko business interruption dan marine cargo dengan keseluruhan nilai pertanggungan sebesar AS$1,5 miliar pada tanggal 31 Desember 2006. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut (reasonably estimable).

2.     Mengenai piutang tak tertagih yang diestimasikan cukup oleh manajemen karena dianggap mampu menutupi kemungkinan kerugian akan terjadi di masa datang (reasonably estimable).
-       Kontinjensi reasonably estimable menyangkut risiko industri
-       Reasonably estimable menyangkut kerugian piutang tak tertagih
2007
1.     PT HM SAMPOERNA melakukan  penyisihan persediaan usang. Hal ini dianggap manajemen  kemungkinan kecil terjadi di masa datang karena persediaan using “lambat bergerak”  ( remote ).

2.     Aktiva tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risks), termasuk risiko-risiko business interruption dan marine cargo dengan keseluruhan nilai pertanggungan sebesar US$1,5 miliar pada tanggal 31 Desember 2007. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut (reasonably estimable).
3.      Telah membentuk penyisihan penurunan nilai aktiva tetap sebesar Rp64,6 miliar untuk aktiva tetap tertentu yang nilai tercatatnya melebihi perkiraan nilai yang dapat diperoleh kembali (2006: Rp69,0 miliar). Manajemen berpendapat bahwa tidak ada situasi atau keadaan yangmemberikan indikasi adanya tambahan penurunan nilai aktiva karena nilai tercatatnya tidak melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali.(remote).

4.     Pada tanggal 31 Desember 2007, Grup tidak mengakui aktiva pajak tangguhan yang timbul dari akumulasi rugi fiskal dari anak perusahaan tertentu di dalam negeri sebesarRp157,8 miliar (2006:Rp127,1 miliar) karena manajemen berpendapat bahwa kecil kemungkinan manfaat aktiva pajak tangguhan tersebut dapat direalisasi di masa mendatang (remote ).

-       Kontinjensi remote menyangkut kerugian terhadap persediaan usang
-       Kontinjensi reasonably estimable menyangkut kerugian risiko industri
-       Kontinjensi remote menyangkut kerugian penurunan nilai aktiva
-       Kontinjensi remote menyangkut kerugian terhadap direalisasinya aktiva pajak tangguhan
2008
1.     Pada tahun 2008, adanya peraturan sunset policy yang mengharuskan grup menambahkan kewajiban pajak sebesar Rp92,6 miliar (probable).

2.     Pada tanggal 31 Desember 2008, Grup tidak mengakui aset pajak tangguhan yang timbul dari akumulasi rugi fiskal dari anak perusahaan tertentu di dalam negeri sebesar Rp145,8 miliar (2007: Rp157,8 miliar) karena manajemen berpendapat bahwa kecil kemungkinan manfaat aset pajak tangguhan tersebut dapat direalisasi di masa mendatang (remote).
-       Kontinjensi probable menyangkut kerugian akibat penambahan kewajiban pajak
-       Kontinjensi remote menyangkut kerugian terhadap direalisasinya aktiva pajak tangguhan
2009

1.     Aset tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risks),termasuk risiko-risiko business interruption dan marine cargo, dengan keseluruhan nilai pertanggungan sampai dengan US$1,5 miliar pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut (reasonably estimable).
2.     Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang tidak tertagih tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari. (reasonably estimable).
-       Kontinjensi reasonably estimable menyangkut kerugian akibat risiko industri
-       Reasonably estimable menyangkut kerugian atas penyisihan piutang tak tertagih
Kesimpulan umum : kerugian yang dialami perusahaan adalah Reasonably estimable, artinya perusahaan masih memiliki dana yang cukup ketika menghadapi risiko tersebut, dan sebagiannya lagi merupakan kontinjensi remote yang kemungkinan terjadinya kecil dan kontinjensi probable hanya terjadi pada tahun 2008 karena diterbitkannya suatu peraturan baru yang mengharuskan perusahaan untuk menambah kewajiban pajaknya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar