wastin

Jumat, 29 April 2011

Analisis Derivatif PT.HM Sampoerna

Sekuritas Derivatif
è2005 : Perusahaanmemiliki instrumen derivatif untuk mengelola  risiko jangka panjang atas nilai tukar pinjaman dalam mata uang asing. Perusahaan tidak melakukan transaksi derivatif jangka pendek untuk tujuan spekulatif.
è2006 : perusahaan tidak memiliki instrumen derivatif
è2007 : perusahaan tidak memiliki instrumen derivatif
è2008 : perusahaan tidak memiliki instrumen derivatif
è2009 : perusahaan tidak memiliki instrumen derivatif

Kesimpulannya : Instrumen derivatif dicatat sebagai aktiva atau kewajiban dalam neraca dan diakui sebesar nilai wajar. Perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif dibukukan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan, kecuali apabila instrumen derivatif digunakan dalam lindung nilai tertentu yang memungkinkan laba atau rugi instrumen derivatif saling hapus dengan aktiva atau kewajiban yang dilindungi dalam laporan laba rugi. Setiap entitas diharuskan untuk melakukan dokumentasi, merancang danmenilai efektivitas atas transaksi yang diperlakukan sebagai aktivitas lindung nilai untuk tujuan akuntansi. Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar selama tahun berjalan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Perubahan nilai wajar dan laba/(rugi) selisih kurs dari instrumen derivatif disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan/(beban) lainnya - Lain-lain - bersih”.
Dalam laporan keuangannya, perusahaan tidak menyajikan instrumen derivatif setiap tahunnya, pada tahun 2005 perusahaan menggunakan instrumen derivatif untuk memberi perlindungan terhadap risiko jangka panjang atas nilai tukar pinjaman dalam mata uang asing, dan pada tahun-tahun berikutnya perusahaan tidak menyajikannya lagi. Jadi, perusahaan tidak melakukan lindung nilai pada tahun sesudah 2005 mungkin karena perusahaan berkeyakinan bahwa tidak akan ada suatu ancaman yang sangat besar dari berbagai risiko pasar dalam menjalankan usahanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar