wastin

Jumat, 29 April 2011

Pengertian dan Struktur Akuntansi

·                   Akuntansi adalah suatu seni pencatatan ,pengklasifikasian, dan pengikhtisaran dalam cara yang signifikan dan satuan mata uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang ,paling tidak sebagian diantaranya, memiliki sifat keuangan, dan selanjutnya menginterpretasikan hasilnya.
·                   Pendekatan terhadap teori akuntansi terdiri dari:
1.      Pendekatan Pajak
Pada dasarnya, tujuan-tujuan akuntansi pajak sangat berbeda dengan tujuan-tujuan pelaporan keuangan. Namun, ini bukan berarti bahwa berbagai undang-undang pajak penghasilan itu tidak mempunyai dampak yang besar pada praktik akuntansi. Hal ini ditunjukan dengan terciptanya suatu perbaikan dalam praktik akuntansi umum dalam mempertahankan konsistensi, penggunaan metode yang lebih tepat untuk menghitung biaya penyusutan. Sayangnya, aturan-aturan pajak penghasilan mempunyai pengaruh yang merugikan pada teori dan prinsip akuntansi dalam banyak bidang.
2.      Pendekatan Legal
Pendekatan ini digunakan para pendatang baru untuk menganalisis situasi-situasi seperti kasus ABC, yakni dengan menyarankan untuk memperoleh pendapat hukum ( legal ). Sayangnya, cara ini tidak bisa menyelesaikan masalah segampang yang diharapkan orang karena biasanya hak berpindah bila persidangan yang mengadili suatu kasus memutuskan bahwa hak memang sudah berpindah. Jadi, walaupun undang-undang memberikan contoh yang dapat merangsang pemikiran mengenai masalah-masalah dalam teori akuntansi, undang-undang jarang menjadi factor yang menetukan.
3.      Pendekatan Etika
Pendekatan ini menekankan konsep-konsep keadilan, kebenaran, dan kewajaran (justice, truth, fairness). Pertimbangan etika, dengan kata lain mempunyai pengaruh yang meresap di seluruh aspek akuntansi.Yang mengacu pada kebenaran dalam akuntansi adalah data yang objektif dan dapat diuji.
4.      Pendekatan Ekonomi
Pendekatan makroekonomi menjelaskan pengaruh prosedur pelaporan alternative pada pengukuran ekonomi dan aktivitas ekonomi pada tingkatan yang lebih luas daripada perusahaan, seperti industri atau perekonomian nasional.
Pendekatan mikroekonomi terhadap teori akuntansi menjelaskan pengaruh prosedur pelaporan alternatif pada pengukuran ekonomi dan aktivitas ekonomi pada tingkatan perusahaan, fokusnya pada perusahaan sebagai satuan usaha ekonomi yang kegiatan utamanya mempengaruhi perekonomian melalui operasi di pasar. Pandangan inilah yang dianut FASB dalam Kerangka Dasar Konseptualnya.
Akuntansi Sosial Korporasi  membahas masalah biaya polusi lingkungan, pengangguran, kondisi kerja yang tidak sehat, dan masalah-masalah social lainnya yang tidak dilaporkan oleh perusahaan.
5.      Pendekatan Perilaku
Pendekatan ini berfokus pada relevansi informasi yang dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan dan perilaku berbagai individu atau kelompok sebagai akibat dari disajikannya informasi akuntansi.
6.      Pendekatan Struktural
      Pendekatan ini merupakan pendekatan klasik dalam akuntansi untuk menyelesaikan masalah-masalah seperti yang ditimbulkan oleh ABC, karena pendekatan ini memfokuskan pada struktur sistem akuntansi itu sendiri. Sebagian besar dasar pemikiran dalam pendekatan ini, khususnya pada tingkatan lokal,dilakukan dengan analogi. Dalam pendekatan ini, para akuntan mencoba untuk mengklasifikasikan transaksi-transaksi yang serupa, atau mengupayakan adanya konsistensi dalam mencatat dan melaporkan transaksi.

·         Mengklasifikasi Teori-Teori Akuntansi
a)      Teori Sebagai Bahasa
Banyak yang menyebut akuntansi sebagai bahasa bisnis. Angka-angka dan klasifikasi akuntansi bervariasi dalam hal derajat penafsiran yang dapat disimpulkan oleh pembaca laporan akuntansi.
b)      Teori Sebagai Pemikiran
§  Pemikiran Deduktif
Tujuan merupakan bagian yang terpenting dalam proses deduktif, karena tujuan yang berbeda mungkin memerlukan struktur yang sama sekali berbeda dan menghasilkan prinsip yang berbeda.Kelemahan utama metode deduktif adalah bahwa jika salah satu postulat atau premis ternyata salah,kesimpulannya juga bisa salah. Selain itu, pendekatan ini dianggap terlalu jauh dari realitas untuk dapat meningkatkan prinsip-prinsip yang realistis dan dapat dilaksanakan, atau untuk menghasilkan dasar bagi aturan praktis.
§  Pemikiran Induktif
Proses induksi terdiri atas penarikan kesimpulan umum dari hal-hal yang spesifik. Argumentasi induktif  biasanya dimulai dengan seperangkat contoh khusus,menyatakan bahwa contoh-contoh ini mewakili suatu kesatuan yang lebih besar, dan menyimpulkan suatu generalisasi tentang kesatuan itu.Keunggulan pendekatan induktif adalah bahwa pedekatan ini tidak mesti terbatas pada model struktur yang telah terbentuk sebelumnya.Kelemahannya adalah bahwa para pengamat cenderung dipengaruhi oleh ide-ide di bawah sadar mengenai apa saja yang merupakan hubungan yang relevan itu dan data apa saja yang harus diamati.


c)      Teori Sebagai Panduan (script)
Baik teori induktif maupun teori deduktif dapat bersifat deskriptif (positif) atau preskriptif (normatif). Teori-teori yang deskriptif mencoba mengemukakan dan menjelaskan informasi keuangan apa yang disajikan dan dikomunikasikan kepada para pemakai data akuntansi serta bagaimana penyajian dan pengkomunikasiannya. Teori-teori normatif mencoba menentukan data apa saja yang harus dikomunikasikan dan bagaimana data itu harus disajikan.

·         Verifikasi Teori
Verifikasi dapat didefinisikan sebagai penetapan akseptabilitas, atau kebenaran suatu teori.Teori-teori normatif, termasuk teori verifikasi itu sendiri,dinilai dari kewajaran asumsi-asumsinya. Idealnya, asumsi-asumsi yang menjadi dasar suatu teori normatif, dan dasar-dasar untuk menilai akseptabilitas asumsi-asumsi itu, dinyatakan dengan jelas dalam teori itu.

·         Tiga ciri utama kerangka dasar:
1.      Tujuan Akuntansi
Tujuan akuntansi berfokus pada perhitungan dan penyajian laba bersih yang dihasilkan dari aturan realisasi dan penandingan tertentu dengan neraca yang menghubungkan periode kini ke periode mendatang.
§   Kelompok pemakai
Dari asumsi-asumsi mengenai kelompok pemakai, dapat disimpulkan bahwa pelaporan keuangan harus berguna untuk pengambilan keputusan investasi, kredit, dan keputusan sejenis.
§   Tujuan pemakai
Setiap kelompok pemakai dapat mempunyai tujuan yang berbeda untuk pelaporan keuangan. Hal ini menunjukkan keinginan untuk penyajian laporan yang berbeda untuk pemakai yang berbeda, atau untuk sejumlah besar informasi,yang banyak diantaranya mungkin tidak relevan bagi pemakai tertentu.
§   Akuntabilitas
Suatu kerangka dasar berdasarkan akuntabilitas, tujuan akuntansi adalah untuk menyediakan suatu system arus informasi yang adil diantara akuntor dann akuntee. Berdasarkan hubungan akuntabilitas yang mendasari, akuntee mempunyai hak tertentu untuk mengetahui; pada saat yang sama kerangka dasar ini mengakui bahwa akuntor juga mempunyai hak untuk melindungi rahasia. Lebih banyak informasi mengenai akuntor tidak selalu lebih baik. Mungkin lebih baik dari sudut pandang akuntee tetapi tidak demikian halnya dari keseluruhan hubungan akuntabilitas.

2.      Karakteristik kualitatif
Didefinisikan sebagai sifat informasi yang penting agar membuatnya berguna.
§   Manfaat dan Biaya
Informasi harus bermanfaat-biaya, yaitu manfaatnya harus melebihi biayanya.
§   Relevansi
Informasi yang relevan adalah informasi yang mempunyai hubungan dengan masalah yang dihadapi. Relevansi mensyaratkan bahwa informasi harus berhubungan dengan atau dihubungkan secara bermanfaat dengan tindakan yang dirancang untuk memudahkan atau memberikan hasil yang diinginkan.
§   Nilai peramalan
Merupakan kualitas informasi yang membantu pemakai untuk meningkatkan kemungkinan peramalan dengan benar hasil kejadian masa lalu atau sekarang.
§   Nilai umpan balik
Informasi juga mempunyai peran penting dalam menguatkan atau mengoreksi harapan-harapan sebelumnya. Informasi mengenai hasil dari satu keputusan seringkali merupakan masukan kunci dalam pengambilan keputusan berikutnya. Informasi ini seringkali disebut sebagai umpan balik.
§   Ketepatan waktu
Informasi tidak dapat relevan jika tidak tepat waktu, yaitu hal itu harus tersedia bagi pengambil keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan.
§   Relevansi, informasi,data
Informasi harus mengurangi ketidakpastian, mengkomunikasikan pesan bagi pengambil keputusan yang mempunyai nilai lebih besar daripada biayanya, dan secara potensial menimbulkan tanggapan bagi si pengambil keputusan. Selanjutnya, titik awal pemilihan data untuk penyajian adalah untuk menjamin bahwa data itu sedikitnya merupakan informasi; jika tidak data itu tidak dapat relevan.
§   Keandalan
Keandalan, menurut FASB adalah suatu fungsi darin kejujuran penyajian, dapat diuji, serta netralitas.
§   Daya banding
Adalah kualitas informasi yang memungkinkan pemakai untuk mengidentifikasikan kesamaan dan perbedaan antara dua set fenomena ekonomi.
§   Materialitas
Sifat dasar dari materialitas adalah mungkin bahwa penilaian dari orang rasional yang mengandalkan pada laporan itu akan diubah atau dipengaruhi oleh pemasukan atau koreksi apapun dari pos itu.
3.      Fundamental
Adalah beberapa konsep dan unsur yang mendasari pengukuran transaksi.
§   Satuan usaha
Konsep satuan usaha bisa membantu dalam menentukan seberapa baik menyajikan informasi mengenai satuan usaha.
§   Kelangsungan hidup usaha
Alasan memasukkan konsep kelangsungan hidup dalam serangkaian fundamental umumnya adalah untuk mendukung teori manfaat dari penilaian,atau dalam beberapa kasus untuk mendukung penggunaan biaya historis sebagai lawan nilai likuidasi.
§   Periodisitas
Konsep periodisitas merujuk pada kenyataan bahwa akuntan mengukur laba sepanjang periode kalender yang biasa, seperti satu tahun,satu triwulan,atau satu bulan.
§   Ketidakpastian dan konservatisme
Ketidakpastian dalam akuntansi timbul dari dua sumber utama. Pertama, akuntansi umumnya berhubungan dengan satuan usaha yang diharapkan mempunyai kelangsungan hidup di masa datang. Kedua, pengukuran akuntansi seringkali diasumsikan merupakan pernyataan moneter mengenai kekayaan yang mensyaratkan taksiran jumlah masa datang yang tidak pasti.
Konservatisme umumnya digunakan untuk mengartikan bahwa akuntan harus melaporkan yang terendah dari beberapa nilai yang mungkin untuk aktiva dan pendapatan dan yang tertinggi dari beberapa nilai yang mungkin untuk kewajiban dan beban.
§   Unit moneter
Dalam banyak kasus,unit moneter menyediakan unit pengukuran terbaik, khususnya dimana agresi penting atau diinginkan. Akan tetapi, unit moneter mempunyai kendalanya sendiri sebagai suatu metode mengkomunikasikan informasi. Batasan atau kendala yang paling serius adalah karena kenyataan bahwa nilai unit moneter tidak stabil sepanjang waktu.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar