wastin

Jumat, 29 April 2011

Analisis kewajiban PT.HM Sampoerna

Tahun  2005 :
Analisis umur hutang usaha adalah sebagai berikut :
-          Lancar sebesar 817,050
-          Jatuh tempo :
1 - 30 hari sebesar 36,419
31 - 60 hari sebsar 12,262
61 - 90 hari sebsar 15,497
> 90 hari sebesar 16,484
Jumlah 897,712

Kriteria kewajiban jangka pendek yang baik :
1.       Diperkirakan  akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi perusahaan; atau
2.      Jatuh  tempo dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca
Dari analisis umur hutang PT. Hanjaya Mandala Sampoerna bahwa umur hutangnya
-          Lancar sebesar 817,050
-          Jatuh tempo :
1 - 30 hari sebesar 36,419
31 - 60 hari sebsar 12,262
61 - 90 hari sebsar 15,497
> 90 hari sebesar 16,484
Jumlah 897,712
Kesimpulannya :      Dalam istilah praktis, ketika mendefinisikan kewajiban-jangka pendek, itu penting untuk memikirkan mereka dalam hal biaya berulang yang umumnya ditangani dalam waktu 30-90 hari sebagai bagian dari normal operasi. Ini contoh-kewajiban jangka pendek akan mencakup bahan baku yang digunakan dalam proses produksi, produk dan jasa yang digunakan dalam proses operasi perusahaan pada-hari sehari, dan pembelian peralatan yang hanya membutuhkan waktu singkat harus dibayar secara penuh. Jangka pendek pinjaman yang juga akan dibayarkan selama tahun fiskal saat ini mungkin dianggap sebagai kewajiban jangka pendek. Pada dasarnya, ini adalah tagihan yang jatuh tempo kepada kreditur, pemasok dan stakeholder lainnya dalam jangka waktu yang singkat.
Kemampuan untuk memenuhi hutang jangka pendek dapat diperkirakan melalui dua spesifik rasio: rasio lancar dan rasio cepat
-              Rasio Lancar
Rasio lancar merupakan indikasi dari kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutang jangka-pendek, yaitu ukuran perusahaan berupa kemampuan untuk membayar hutang jangka pendek dan punya cukup uang untuk membiayai yang sehari-hari kerja. Cara menghitung current ratio adalah sebagai berikut:
Rasio Lancar = Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar
        Tahun 2005 : 8.729.173 / 5.116.734 = 1,71
Semakin tinggi rasio lancar, perusahaan lebih mampu  membayar hutangnya
-       Rasio Cepat
Rasio cepat adalah sangat mirip dengan rasio lancar, dengan hanya Bedanya, menghilangkan persediaan dari perhitungan aktiva lancar. Dengan kata lain, rasio cepat mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan perusahaan paling likuid aset. Sama seperti dalam kasus rasio lancar, bahwa semakin tinggi rasio cepat, semakin baik posisi perusahaan. Rasio cepat dihitung sebagai berikut:
Quick Ratio = Aktiva Lancar – Persediaan / Kewajiban Lancar
Tahun 2005 : 8,729,173 - 6,261,716 / 5.116.734 = 0,5
0.5 bukanlah sesuatu angka yang terbaik karena ada banyak persediaan yang tidak dijual, ini berarti adanya kemungkinan bahwa perusahaan tidak mampu untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya.
Kriteria kewajiban jangka panjang
Kewajiban Hutang dalam  barang atau jasa di masa depan  jangka waktu lebih dari 12 bulan lagi dari hari ini atau tanggal neraca .
Dari analisis beberapa hutang jangka panjang terdapat jangka waktu yang lebih dari 12 bulan seperti hutang sewa guna usaha pembiayaan yang jangka waktunya 3-5 tahun.

Kemampuan untuk memenuhi hutang jangka panjang dapat diperkirakan melalui dua spesifik rasio: total utang terhadap ekuitas dan Utang jangka panjang terhadap ekuitas.

-          Total utang terhadap ekuitas
Total utang terhadap ekuitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage (penggunaan hutang) terhadap  total  shareholders’ equity yang dimiliki perusahaan. Cara menghitung total debt to equity adalah sebagai berikut:
Total utang terhadap ekuitas=Total kewajiban/ekuitas pemegang saham
            Tahun 2005 : 7.112.839/4.575.555=1,55
-          Semakin kecil total utang terhadap ekuitas, makin baik kinerja perusahaannya.
-          Utang jangka panjang terhadap ekuitas
-          Utang jangka panjang terhadap ekuitas merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri, tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan sebagai jaiminan utang jangka panjang dengan cara membandignkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan.
-          Utang jangka panjang terhadap ekuitas=kewajiban jangka panjang/ekuitas pemegang saham
Tahun 2005 = 1.996.105/4.575.555=0,44
Semakin kecil utang jangka panjang terhadap ekuitas, semakin baik bagi perusahaan.

Tahun 2006:
Analisis umur hutang usaha adalah sebagai berikut:

Lancar : 387.562
o   Jatuh tempo :
1 - 30 hari sebesar 16.626
31 - 60 hari sebsar 2.143
61 - 90 hari sebsar 742
> 90 hari sebesar 2.435
Jumlah 409.508
Kriteria kewajiban jangka pendek yang baik :
3.       Diperkirakan  akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi perusahaan; atau
4.      Jatuh  tempo dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca
Dari analisis umur hutang PT. Hanjaya Mandala Sampoerna bahwa umur hutangnya

Lancar : 387.562
-          Jatuh tempo :
1 - 30 hari sebesar 16.626
31 - 60 hari sebsar 2.143
61 - 90 hari sebsar 742
> 90 hari sebesar 2.435
Jumlah 409.508
Kesimpulannya :      Dalam istilah praktis, ketika mendefinisikan kewajiban-jangka pendek, itu penting untuk memikirkan mereka dalam hal biaya berulang yang umumnya ditangani dalam waktu 30-90 hari sebagai bagian dari normal operasi. Ini contoh-kewajiban jangka pendek akan mencakup bahan baku yang digunakan dalam proses produksi, produk dan jasa yang digunakan dalam proses operasi perusahaan pada-hari sehari, dan pembelian peralatan yang hanya membutuhkan waktu singkat harus dibayar secara penuh. Jangka pendek pinjaman yang juga akan dibayarkan selama tahun fiskal saat ini mungkin dianggap sebagai kewajiban jangka pendek. Pada dasarnya, ini adalah tagihan yang jatuh tempo kepada kreditur, pemasok dan stakeholder lainnya dalam jangka waktu yang singkat.
Kemampuan untuk memenuhi hutang jangka pendek dapat diperkirakan melalui dua spesifik rasio: rasio lancar dan rasio cepat
-              Rasio Lancar
Rasio lancar merupakan indikasi dari kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutang jangka-pendek, yaitu ukuran perusahaan berupa kemampuan untuk membayar hutang jangka pendek dan punya cukup uang untuk membiayai yang sehari-hari kerja. Cara menghitung current ratio adalah sebagai berikut:
Rasio Lancar = Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar
            Tahun 2006 : 9,432,332/5,612,677=1,68
/
Semakin tinggi rasio lancar, perusahaan lebih mampu  membayar hutangnya
-       Rasio Cepat
Rasio cepat adalah sangat mirip dengan rasio lancar, dengan hanya Bedanya, menghilangkan persediaan dari perhitungan aktiva lancar. Dengan kata lain, rasio cepat mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan perusahaan paling likuid aset. Sama seperti dalam kasus rasio lancar, bahwa semakin tinggi rasio cepat, semakin baik posisi perusahaan. Rasio cepat dihitung sebagai berikut:
Quick Ratio = Aktiva Lancar – Persediaan / Kewajiban Lancar
Tahun 2006 : 9,432,332-7,431,911/5,612,677.00=0,36
0.36bukanlah sesuatu angka yang terbaik karena ada banyak persediaan yang tidak dijual, ini berarti adanya kemungkinan bahwa perusahaan tidak mampu untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya.


Kriteria kewajiban jangka panjang
Kewajiban Hutang dalam  barang atau jasa di masa depan  jangka waktu lebih dari 12 bulan lagi dari hari ini atau tanggal neraca .
Dari analisis beberapa hutang jangka panjang terdapat jangka waktu yang lebih dari 12 bulan seperti hutang sewa guna usaha pembiayaan yang jangka waktunya 3-5 tahun.
                  
Kemampuan untuk memenuhi hutang jangka panjang dapat diperkirakan melalui dua spesifik rasio: total utang terhadap ekuitas dan Utang jangka panjang terhadap ekuitas.

-          Total utang terhadap ekuitas
Total utang terhadap ekuitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage (penggunaan hutang) terhadap  total  shareholders’ equity yang dimiliki perusahaan. Cara menghitung total debt to equity adalah sebagai berikut:
Total utang terhadap ekuitas=Total kewajiban/ekuitas pemegang saham
            Tahun 2006 : 5,612,677.00 + 1,260,422.00/5,693,940.00=1.21

-          Semakin kecil total utang terhadap ekuitas, makin baik kinerja perusahaannya.
-          Utang jangka panjang terhadap ekuitas
-          Utang jangka panjang terhadap ekuitas merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri, tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan sebagai jaiminan utang jangka panjang dengan cara membandignkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan.
-          Utang jangka panjang terhadap ekuitas=kewajiban jangka panjang/ekuitas pemegang saham
Tahun 2006 = 1,260,422.00/5,693,940.00=0,22

Semakin kecil utang jangka panjang terhadap ekuitas, semakin baik bagi perusahaan.


Tahun 2007:
Analisis umur hutang usaha adalah sebagai berikut:

Lancar : 445,178
Jatuh tempo :
1 - 30 hari sebesar 64,341
31 - 60 hari sebsar 373
61 - 90 hari sebsar 417
> 90 hari sebesar 6.099
Jumlah 516.408
           
Analisis :

Kriteria kewajiban jangka pendek yang baik :
1.      Diperkirakan  akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi perusahaan; atau
2.      Jatuh  tempo dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca
Dari analisis umur hutang PT. Hanjaya Mandala Sampoerna bahwa umur hutangnya


Lancar : 445,178
Jatuh tempo :
1 - 30 hari sebesar 64,341
31 - 60 hari sebsar 373
61 - 90 hari sebsar 417
> 90 hari sebesar 6.099
Jumlah 516.408

Kesimpulannya : Dalam istilah praktis, ketika mendefinisikan kewajiban-jangka pendek, itu penting untuk memikirkan mereka dalam hal biaya berulang yang umumnya ditangani dalam waktu 30-90 hari sebagai bagian dari normal operasi. Ini contoh-kewajiban jangka pendek akan mencakup bahan baku yang digunakan dalam proses produksi, produk dan jasa yang digunakan dalam proses operasi perusahaan pada-hari sehari, dan pembelian peralatan yang hanya membutuhkan waktu singkat harus dibayar secara penuh. Jangka pendek pinjaman yang juga akan dibayarkan selama tahun fiskal saat ini mungkin dianggap sebagai kewajiban jangka pendek. Pada dasarnya, ini adalah tagihan yang jatuh tempo kepada kreditur, pemasok dan stakeholder lainnya dalam jangka waktu yang singkat.

Kemampuan untuk memenuhi hutang jangka pendek dapat diperkirakan melalui dua spesifik rasio: rasio lancar dan rasio cepat
-              Rasio Lancar
Rasio lancar merupakan indikasi dari kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutang jangka-pendek, yaitu ukuran perusahaan berupa kemampuan untuk membayar hutang jangka pendek dan punya cukup uang untuk membiayai yang sehari-hari kerja. Cara menghitung current ratio adalah sebagai berikut:
Rasio Lancar = Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar
            Tahun 2007 : 11,056,457/6,212,685=1,78
/
Semakin tinggi rasio lancar, perusahaan lebih mampu  membayar hutangnya
-       Rasio Cepat
Rasio cepat adalah sangat mirip dengan rasio lancar, dengan hanya Bedanya, menghilangkan persediaan dari perhitungan aktiva lancar. Dengan kata lain, rasio cepat mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan perusahaan paling likuid aset. Sama seperti dalam kasus rasio lancar, bahwa semakin tinggi rasio cepat, semakin baik posisi perusahaan. Rasio cepat dihitung sebagai berikut:
Quick Ratio = Aktiva Lancar – Persediaan / Kewajiban Lancar
Tahun 2007: 11,056,457-8,929,824/6,212,685=0,34


0.34bukanlah sesuatu angka yang terbaik karena ada banyak persediaan yang tidak dijual, ini berarti adanya kemungkinan bahwa perusahaan tidak mampu untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya.


Kriteria kewajiban jangka panjang
Kewajiban Hutang dalam  barang atau jasa di masa depan  jangka waktu lebih dari 12 bulan lagi dari hari ini atau tanggal neraca .
Dari analisis beberapa hutang jangka panjang terdapat jangka waktu yang lebih dari 12 bulan seperti hutang sewa guna usaha pembiayaan yang jangka waktunya 3-5 tahun.

Kemampuan untuk memenuhi hutang jangka panjang dapat diperkirakan melalui dua spesifik rasio: total utang terhadap ekuitas dan Utang jangka panjang terhadap ekuitas.

-          Total utang terhadap ekuitas
Total utang terhadap ekuitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage (penggunaan hutang) terhadap  total  shareholders’ equity yang dimiliki perusahaan. Cara menghitung total debt to equity adalah sebagai berikut:
Total utang terhadap ekuitas=Total kewajiban/ekuitas pemegang saham
            Tahun 2007 : 6,212,685+1,401,703/8,063,542=0,94

-          Semakin kecil total utang terhadap ekuitas, makin baik kinerja perusahaannya.
-          Utang jangka panjang terhadap ekuitas
-          Utang jangka panjang terhadap ekuitas merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri, tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan sebagai jaiminan utang jangka panjang dengan cara membandignkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan.
-          Utang jangka panjang terhadap ekuitas=kewajiban jangka panjang/ekuitas pemegang saham
Tahun 2007 = 1,401,703/8,063,542=0,17

Semakin kecil utang jangka panjang terhadap ekuitas, semakin baik bagi perusahaan.




Tahun 2008 :
Analisis umur hutang usaha adalah sebagai berikut :

Lancar                                     471,283
Jatuh tempo
1 - 30 hari                                2,838
31 - 60 hari                                  414
61 - 90 hari                                    84
> 90 hari                                        41
Jumlah                                     474,660

Analisis :
     
Kriteria kewajiban jangka pendek yang baik :
1.       Diperkirakan  akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi perusahaan; atau
2.      Jatuh  tempo dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca
Dari analisis umur hutang PT. Hanjaya Mandala Sampoerna bahwa umur hutangnya

Lancar                                     471,283
Jatuh tempo
1 - 30 hari                                2,838
31 - 60 hari                                  414
61 - 90 hari                                    84
> 90 hari                                        41
Jumlah                                     474,660

Kesimpulannya : Dalam istilah praktis, ketika mendefinisikan kewajiban-jangka pendek, itu penting untuk memikirkan mereka dalam hal biaya berulang yang umumnya ditangani dalam waktu 30-90 hari sebagai bagian dari normal operasi. Ini contoh-kewajiban jangka pendek akan mencakup bahan baku yang digunakan dalam proses produksi, produk dan jasa yang digunakan dalam proses operasi perusahaan pada-hari sehari, dan pembelian peralatan yang hanya membutuhkan waktu singkat harus dibayar secara penuh. Jangka pendek pinjaman yang juga akan dibayarkan selama tahun fiskal saat ini mungkin dianggap sebagai kewajiban jangka pendek. Pada dasarnya, ini adalah tagihan yang jatuh tempo kepada kreditur, pemasok dan stakeholder lainnya dalam jangka waktu yang singkat.
Kemampuan untuk memenuhi hutang jangka pendek dapat diperkirakan melalui dua spesifik rasio: rasio lancar dan rasio cepat


-              Rasio Lancar
Rasio lancar merupakan indikasi dari kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutang jangka-pendek, yaitu ukuran perusahaan berupa kemampuan untuk membayar hutang jangka pendek dan punya cukup uang untuk membiayai yang sehari-hari kerja. Cara menghitung current ratio adalah sebagai berikut:
Rasio Lancar = Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar
        Tahun 2008 : 11,037,287/ 7,642,207= 1,4
Semakin tinggi rasio lancar, perusahaan lebih mampu  membayar hutangnya
-       Rasio Cepat
Rasio cepat adalah sangat mirip dengan rasio lancar, dengan hanya Bedanya, menghilangkan persediaan dari perhitungan aktiva lancar. Dengan kata lain, rasio cepat mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan perusahaan paling likuid aset. Sama seperti dalam kasus rasio lancar, bahwa semakin tinggi rasio cepat, semakin baik posisi perusahaan. Rasio cepat dihitung sebagai berikut:
Quick Ratio = Aktiva Lancar – Persediaan / Kewajiban Lancar
Tahun 2008 : 11,037,287 - 7,657,848 / 7,642,207 = 0,4
0.4 bukanlah sesuatu angka yang terbaik karena ada banyak persediaan yang tidak dijual, ini berarti adanya kemungkinan bahwa perusahaan tidak mampu untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya.

Kriteria kewajiban jangka panjang
Kewajiban Hutang dalam  barang atau jasa di masa depan  jangka waktu lebih dari 12 bulan lagi dari hari ini atau tanggal neraca .
Dari analisis beberapa hutang jangka panjang terdapat jangka waktu yang lebih dari 12 bulan seperti hutang sewa guna usaha pembiayaan yang jangka waktunya 3-5 tahun.

Kemampuan untuk memenuhi hutang jangka panjang dapat diperkirakan melalui dua spesifik rasio: total utang terhadap ekuitas dan Utang jangka panjang terhadap ekuitas.

-          Total utang terhadap ekuitas
Total utang terhadap ekuitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage (penggunaan hutang) terhadap  total  shareholders’ equity yang dimiliki perusahaan. Cara menghitung total debt to equity adalah sebagai berikut:
Total utang terhadap ekuitas=Total kewajiban/ekuitas pemegang saham
            Tahun 2008 : 8.083.584 / 8,047,896 =1.0
Semakin kecil total utang terhadap ekuitas, makin baik kinerja perusahaannya.
-          Utang jangka panjang terhadap ekuitas
-          Utang jangka panjang terhadap ekuitas merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri, tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan sebagai jaiminan utang jangka panjang dengan cara membandignkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan.
-          Utang jangka panjang terhadap ekuitas=kewajiban jangka panjang/ekuitas pemegang saham
Tahun 2008 = 441,377 / 8,047,896 = 0.05
Semakin kecil utang jangka panjang terhadap ekuitas, semakin baik bagi perusahaan.

Tahun 2009 :
Analisis umur hutang usaha adalah sebagai berikut :

Lancar                         724,361
Jatuh tempo
1 - 30 hari                       44,027
31 - 60 hari                          917
61 - 90 hari                         214
> 90 hari  257
Jumlah                         604,178

Kriteria kewajiban jangka pendek yang baik :
1.      Diperkirakan  akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi perusahaan; atau
2.      Jatuh  tempo dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca
Dari analisis umur hutang PT. Hanjaya Mandala Sampoerna bahwa umur hutangnya

Lancar                               724,361
Jatuh tempo
1 - 30 hari                             44,027
31 - 60 hari                                917
61 - 90 hari                               214
> 90 hari  257
Jumlah                               604,178

Kesimpulannya : Dalam istilah praktis, ketika mendefinisikan kewajiban-jangka pendek, itu penting untuk memikirkan mereka dalam hal biaya berulang yang umumnya ditangani dalam waktu 30-90 hari sebagai bagian dari normal operasi. Ini contoh-kewajiban jangka pendek akan mencakup bahan baku yang digunakan dalam proses produksi, produk dan jasa yang digunakan dalam proses operasi perusahaan pada-hari sehari, dan pembelian peralatan yang hanya membutuhkan waktu singkat harus dibayar secara penuh. Jangka pendek pinjaman yang juga akan dibayarkan selama tahun fiskal saat ini mungkin dianggap sebagai kewajiban jangka pendek. Pada dasarnya, ini adalah tagihan yang jatuh tempo kepada kreditur, pemasok dan stakeholder lainnya dalam jangka waktu yang singkat.

Kemampuan untuk memenuhi hutang jangka pendek dapat diperkirakan melalui dua spesifik rasio: rasio lancar dan rasio cepat
-              Rasio Lancar
Rasio lancar merupakan indikasi dari kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutang jangka-pendek, yaitu ukuran perusahaan berupa kemampuan untuk membayar hutang jangka pendek dan punya cukup uang untuk membiayai yang sehari-hari kerja. Cara menghitung current ratio adalah sebagai berikut:
Rasio Lancar = Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar
            Tahun 2009 : 12,688,643.00 / 6,747,030.00 = 1.88
/
Semakin tinggi rasio lancar, perusahaan lebih mampu  membayar hutangnya
-       Rasio Cepat
Rasio cepat adalah sangat mirip dengan rasio lancar, dengan hanya Bedanya, menghilangkan persediaan dari perhitungan aktiva lancar. Dengan kata lain, rasio cepat mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan perusahaan paling likuid aset. Sama seperti dalam kasus rasio lancar, bahwa semakin tinggi rasio cepat, semakin baik posisi perusahaan. Rasio cepat dihitung sebagai berikut:
Quick Ratio = Aktiva Lancar – Persediaan / Kewajiban Lancar
Tahun 2009: 12,688,643.00 - 8,038,910 / 6,747,030.00 = 0.69


0.69 bukanlah sesuatu angka yang terbaik karena ada banyak persediaan yang tidak dijual, ini berarti adanya kemungkinan bahwa perusahaan tidak mampu untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya.

Kriteria kewajiban jangka panjang
Kewajiban Hutang dalam  barang atau jasa di masa depan  jangka waktu lebih dari 12 bulan lagi dari hari ini atau tanggal neraca .
Dari analisis beberapa hutang jangka panjang terdapat jangka waktu yang lebih dari 12 bulan seperti hutang sewa guna usaha pembiayaan yang jangka waktunya 3-5 tahun.
                  
Kemampuan untuk memenuhi hutang jangka panjang dapat diperkirakan melalui dua spesifik rasio: total utang terhadap ekuitas dan Utang jangka panjang terhadap ekuitas.

-          Total utang terhadap ekuitas
Total utang terhadap ekuitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage (penggunaan hutang) terhadap  total  shareholders’ equity yang dimiliki perusahaan. Cara menghitung total debt to equity adalah sebagai berikut:
Total utang terhadap ekuitas=Total kewajiban/ekuitas pemegang saham
            Tahun 2009 : 6,747,030.00 +503,492 / 10,461,616 = 0.69

-          Semakin kecil total utang terhadap ekuitas, makin baik kinerja perusahaannya.
-          Utang jangka panjang terhadap ekuitas
-          Utang jangka panjang terhadap ekuitas merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri, tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan sebagai jaiminan utang jangka panjang dengan cara membandignkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan.
-          Utang jangka panjang terhadap ekuitas=kewajiban jangka panjang/ekuitas pemegang saham
Tahun 2009 = 503,492 / 10,461,616 = 0.05
Semakin kecil utang jangka panjang terhadap ekuitas, semakin baik bagi perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar